1.400 Desa di Sulsel Miliki Perpustakaan

1.400 Desa di Sulsel Miliki Perpustakaan

ilustrasi gambar: rbsrikandi.wordpress.com
DuniaPerpustakaaN.Com — Keberadaan perpustakaan di setiap desa pasti di sukai oleh banyak pihak. Namun hal ini tidak semua pihak khususnya pemerintah daerah melalui Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah atau pusat melalui Perpustakaan Nasional dan daerah memiliki komitmen yang serius untuk bisa membangun perpustakaan hingga ke tingkat Desa.
Namun di Sulawesi Selatan sudah di bangun sekitar 1.400 perpustakaan desa yang tersebar di berbagai wilayah tersebut. Hal ini sebagaimana DuniaPerpustakaaN.Com kutip dari mediaindonesia.com (19/5/2011).
1.400 desa di Sulawesi Selatan saat ini sudah memiliki fasilitas perpustakaan desa yang disediakan oleh pemerintah.
Sekretaris Badan Arsip dan Perpustakaan Desa Sulsel Syahruddin, Senin (16/5) mengatakan 1.400 fasilitas perpustakaan daerah tersebut sudah dibangun di wilayah Sulsel sejak tahun 2007. “Dari jumlah tersebut, kami baru mencapai 50 persen desa yang telah mendapatkan fasilitas tersebut, dan masih terdapat 50 persen desa lagi di Sulsel yang belum mendapatkan akses ini,” ungkapnya.
Menurutnya, dari jumlah desa ini menunjukkan bahwa setiap tahun terjadi peningkatan, di mana pada tahun-tahun sebelumnya fasilitas perpustakaan hanya terdapat di daerah perkotaan, namun saat ini sudah bisa menjangkau desa-desa. Ia menambahkan, pada tahun ini Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah juga masih terus melakukan penambahan unit perpustakaan di desa-desa yang belum mendapatkan fasilitas ini.
“Kami menargetkan agar tiga tahun mendatang, seluruh desa di Sulsel sudah bisa mendapatkan fasilitas perpustakaan desa, sehingga akses masyarakat untuk membaca bisa semakin luas,” imbuhnya.
Akses bacaan ini, kata dia, memberikan keuntungan bagi masyarakat, di samping mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan, masyarakat juga bisa mengakses bahan bacaan dengan harga yang murah dan bahkan gratis. Pentingnya keberadaan perpustakaan daerah ini sebagai tempat bagi warga desa yang ingin membaca, sehingga harus memberikan daya tarik bagi warga setempat.
Tahun lalu, Unit Perpustakaan Badan Arsip dan Perpustakaan dan Arsip Daerah juga sudah memberikan bantuan buku sebanyak 162.000 eksemplar kepada 157 desa.  “Bantuan buku yang sudah disalurkan tersebut masih harus dilengkapi dengan fasilitas perpustakaan agar kondisi buku tetap terawat dan tidak cepat rusak dan juga didukung oleh bimbingan teknis mengenai cara pengelolaan buku,” katanya.